Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/10/cara-membuat-anti-copy-paste-di-blog.html#ixzz2AEpkYubF Media Tambelan | Pulau Tambelan | Seputar Pulau Tambelan Kab Bintan Provinsi Kepulauan Riau

Media Tambelan

Makam Sultan Abdullah Muaiyatsyah di Pulau Tambelan

Media Tambelan

Pemandangan Salah satu Pulau di Tambelan

Media Tambelan

Media Informasi seputar Tambelan

Media Tambelan

Media Informasi seputar Tambelan

Media Tambelan

Masjid Raya Tambelan Zaman Dulu

Komentar

Kamis, 26 Juli 2012

Ayam Putih Berkaki Kuning

Ayam Putih Berkaki Kuning

Alkisah pada tahun 1607 – 1636 Aceh di pimpin oleh seorang Sultan bernama Sultan Iskandar Muda. Sultan Iskandar Muda berhasil merebut Johor pada tahun 1613. Semua pembesar – pembesar Johor termasuk Sultan dan bendahara Tuan Sri Lanang ditawan di Aceh. Akhirnya Sultan Alaudin Riayatsyah III pun mangkat (meninggal) disana. Setelah berhasil merebut Johor, entah mengapa kemudian pimpinan Aceh merubah keputusannya dimana pembesar – pembesar Johor dikembalikan ke negeri mereka, tidak hanya itu pembesar-pembesar Johor malah dilantik kembali oleh Sultan Aceh. Salah satu pembesar Johor yang dilantik adalah Sultan Abdullah. Sultan Abdullah diberi gelar Sultan Abdullah Muaiyatsyah pada tahun 1615 serta dikawinkan dengan putri Sultan Aceh, dengan perjanjian tidak akan memihak kepada Portugis ataupun bersekutu dengan Belanda.
Mampukan Sultan Abdullah Muaiyatsyah melaksanakan atau menepati perjanjian yang telah dibuat dengan Sultan Iskandar Muda (Sultan Aceh) ? Sudah tentu sangat besar sekali harapan Sultan aceh agar Sultan Abdullah Muaiyatsyah dapat melakukan dan menepati perjanjian tersebut. Namun ternyata apa yang ada dipikiran Sultan Abdullah Muaiyatsyah tidak sama dengan yang ada dipikiran Sultan Iskandar Muda. Sekembalinya ke Johor Sultan Abdullah Muaiyatsyah ingkar janji, sehingga isterinya diceraikannya. Akibat dari perbuatannya inilah Sultan Iskandar Muda menjadi sangat marah.  Kemarahan Sultan Iskandar Muda mencapai puncaknya ketika Sultan Johor ke VII itu mengangkat Sultan Abdul Jalil Shah III (Raja Bujang) sebagai Sultan Johor ke VIII pada tahun 1623 - 1677. Raja Bujang adalah anak dari Sultan Alauddin Riayat Syah III (Raja Mansur) yang sangat tidak disenangi Sultan Aceh. Akibat dari pengangkatan ini pada tahun 1623 Aceh menyerbu kembali Johor serta memusnahkan ibu kota kerajaan yang bernama Sayang Pinang itulah yang dikenal dengan nama Hegemoni Selat Malaka.

 Dalam keadaan yang sedemikian gawatnya Sultan Abdullah Muaiyatsyah serta kemenakannya Raja Bujang melarikan diri kearah Lingga, namun pasukan Aceh terus memburu sampai ke pulau-pulau dilaut china selatan yaitu di selat Natuna. Oleh karena terus dikejar oleh orang-orang Aceh. Rombongan Sultan Abdullah Muaiyatsyah terus melarikan diri dari kejaran orang – orang Aceh tersebut. Pelarian rombongan Sultan Abdullah Muaiyatsyah menuju ke arah Kalimantan Utara (Brunai), tujuan Sultan Abdullah Muaiyatsyah ke Brunai adalah hendak menemui saudaranya. Selama dalam perjalanan pelarian, kondisi kesehatan Sultan Abdullah Ma’ayatsyah sangat kurang baik atau memperihatinkan. Sultan kemudian memanggil dan mengumpulkan para hulu balangnya. Kepada para hulu balangnya Sultan Bersabda jika nanti aku mangkat maka terbangkanlah ayam putih berkaki kuning dan dimana ayam tersebut hinggap terakhir disitulah aku dimakamkan.

Jodoh rezeki dan maut adalah urusan Allah, dan tidak seorangpun tahu kapan maut menjemput, begitu pula dengan seorang Sultan. Perjalan Sultan mungkin sudah ditentukan oleh Allah akan berakhir disini. Sesuai Sabda (perkataan) Sultan, para pengikut atau para hulu balangnya pun melaksanakan perintah tersebut, alkisah sahdan (setelah diterbangkannya) ayam putih berkaki kuning dan dimana ayam tersebut hinggap terakhir maka disitulah Sultan akan dimakamkan. Lokasi diterbangkannya ayam putih berkaki kuning adalah di daerah Tanjung.  Sedangkan lokasi pertama ayam tersebut hinggap yaitu didaerah Tanjung Ayam tepatnya di pelabuhan Tambelan, sehingga disebutlah daerah tersebut dengan nama Tanjung Ayam. Kemudian ayam tersebut terbang lagi yang kedua dan hinggap di daerah Batu Hiu dekat aliran sungai (selat), selanjutnya terbang lagi dan hinggap di daerah Bentayan. Oleh karena ayam tersebut tidak terbang lagi, maka daerah terakhir ayam tersebut hinggap, Sultan baru dimakamkan. Dengan telah mangkatnya Sultan dan sesuai dengan Sabde beliau, oleh para pengikutnya kemudian menyebut pulau tempat Sultan Abdullah Muaiyatsyah mangkat tersebut disebut dengan nama Pulau Sabde.

Selayang Pandang

Jas Merah, itulah kata-kata yang pernah diucapkan oleh Sang Proklamator dan sekaligus mantan Presiden Republik Indonesia Pertama Bapak DR.Ir. Soekarno. Jangan Sekali-kali melupakan sejarah atau lebih dikenal dengan sebutan Jas Merah telah membuat penulis bersemangat untuk melanjutkan perjalanan dan menggali sejarah khusunya sejarah asal muasal pulau Tambelan. Oleh karena penulis merupakan salah satu putra dari Tambelan yang dilahirkan dan dibesarkan di Tambelan yaitu tepatnya 40 tahun silam merasa perlu membuka kembali cerita sejarah pulau Tambelan yang penuh dengan keunikan dan axioma (nyata tapi tidak dapat dibuktikan) ini.

Aneh tapi nyata, banyak cerita dan pendapat dari masyarakat Tambelan sendiri tentang asal muasal terbentuknya pulau Tambelan. Pulau ini memang memiliki banyak keunikan, mulai dari terbentuknya pulau ini hingga bahasa melayu yang digunakan dipulau ini serta hal-hal lain yang akan penulis ceritakan dibuku ini. Terbentuknya pulau Tambelan tidak terlepas dari serentetan cerita masa lalu yang tidak pernah bosan untuk diceritakan kembali dimasa kini.  Sebagai salah seorang putra Tambelan yang lahir dan dibesarkan di PulauTambelan, tentu sedikit banyak tahu tentang pulau ini.

Konon dulunya terdapat alkisah cerita tentang Tambelan yang berasal dari sebuah Sabda dari seorang Sultan. Sabda inilah yang mengawali lahirnya pulau Tambelan dan sabda ini pula akhir dari cerita sang Sultan. Nah, sebelum jauh kita mengetahui keunikan dari pulau ini, ada baiknya kita mengetahui lebih dulu asal muasal atau sejarah pulau yang berpenduduk 4000 ribu jiwa ini.  

Penyelewengan ADD Ditangani Polisi

Penyelewengan ADD Ditangani Polisi

RANAI - Kasus dugaan penyalahgunaan Alokasi Dana Desa (ADD) Desa Tanjung Pala, Pulau Laut tahun 2011 kini sudah ditangan polisi. 
Hal itu dikatakan Camat Pulau Laut Tabrani saat dihubungi melalu telepon, Kamis (26/7).

Tabrani mengatakan, kasus dana ADD itu terjadi karena pengelola dana salah menggunakan dana tersebut. Seharusnya untuk membangun jalan, tapi dibelokkan untuk kegiatan lain.

Dikatakanya, dana tersebut ditaksir berjumlah Rp75 juta, dari total dana ADD Rp150 juta. Terlapor adalah Kepala Desa Tanjung Pala yang berinisial KN. Terbelit masalah ini, KN pun divepat dari kepala desa, awal 2012 lalu.

Menurut informasu yang dihimpun Haluan Kepri dana sebesar Rp75 juta itu digunakan KN untuk melobi investor yang hendak membuka usaha di desanya. Padahal penggunaan dana tersebut bukan untuk kegiatan lobi. Dioduga KN adalah korban penipuan.

Terpisah, Kapolres Natuna, Febri Muchidin melalui Kasat Reskrim Polres Natuna, AKP Wiwit Ari Wibisono membenarkan adanya kasus tersebut masuk ke pihaknya. "Betul kasus itu sudah kami terima," katanya saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Bahkan, katanya lagi kasus tersebut sudah berada pada tahap penyidikan. Pihaknya sudah melakukan pemeriksaan beberapa orang saksi termasuk Camat Pulau Laut, Tabrani.

"Bahkan kita sudah masuk ke tahap penyidikan kasus ini. Kita sudah memeriksa beberapa orang saksi, paling tidak kita akan memeriksa dua orang saksi lagi baru kita akan tetapkan tersangkanya," pungkasnya. (cw61)

Jaringan Pencurian Mobil Diungkap

Jaringan Pencurian Mobil Diungkap

BEKUK PENCURI - Kapolsek Lubuk Baja, Kompol Boy Herlambang (kiri) menunjukan barang bukti BPKB dan plat nomor serta tiga pelaku pencurian mobil yang berhasil ditangkap jajarannya, Kamis (26/7). Dari para pelaku polisi juga mengamankan 2 unit mobil hasil kejahatan. CECEP/HALUAN KEPRI
Mantan Polisi Jadi Otak 

BATAM (HK)-- Polsek Lubuk Baja mengungkap sindikat pencurian mobil ketika akan menjual hasil curiannya di jembatan III Barelang, Rabu (25/7) sekitar pukul 20.30 WIB. Tiga tersangka diciduk yakni Hermansyah (31), mantan polisi yang pecat dari kesatuan dan kedua rekannya Robby (30) dan Jimmy (27).
"Satu diantara tiga tersangka, yakni Hermansyah merupakan mantan polisi yang dipecat karena kasus narkoba," ujar Kapolsek Lubukbaja, Kompol Boy Herlambang.

Dalam aksinya, sindikat ini mencuri dua unit mobil, masing-masing Mitzubishi Kuda warna merah BP BP 1896 GY dan Mitsubishi Storm merah BP 8104 ZE di daerah Nagoya dan Windsor.
Aksi pencurian pertama di parkiran Siga Studio Photo Nagoya, milik korban Vera, jaringan ini mengambil Mitsubishi Kuda warna merah dengan BP 1896 GY, Minggu (23/7) sekitar pukul 22.00 WIB.

"Pencurian kedua, sindikat mengambil satu unit Mitsubishi Storm merah BP 8104 ZE di parkiran Rusun Windsor Phase, Rabu (25/7) sekitar pukul 7.00 WIB milik Sutopo, karyawan PT Marcopolo Shipyard," ungkapnya.

Kasus ini berhasil diungkap, lanjut Boy, setelah mendapatkan laporan dari para korban. Polisi langsung menyebar anggota mencari keberadaan pelaku. Dari informasi salah satu anggota TNI diketahui ada sindikat yang akan menjual dua unit mobil.

"Mendapat laporan dari anggota Yonif 134/TS, kami langsung bergerak menangkap pelaku dengan memancing mereka dengan berpura-pura menjadi pembeli," kata Boy.

Masing-masing mobil curian tersebut, kata Boy, akan dijual oleh pelaku dengan harga Rp10 juta per unitnya. Namun naas, pelaku salah orang dalam menjual hasil curiannya, karena ternyata calon pembelinya merupakan anggota dari Yonif 134/TS besok.

Dalam menjalankan aksinya, tersangka Hermansyah dan Roby bertugas sebagai pemetik, sementara tersangka Jimy bertugas sebagai tim pengawas yang memantau kondisi sekitar.

Atas perbuatannya tersangka harus mendekam di ruang tahanan Mapolsekta Lubuk Baja, dan terancam hukuman penjara 12 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan (Curat) Jo pasal 64 KUHP. (ays).

Harga Sayur-mayur Melambung

Harga Sayur-mayur Melambung

HARGA MELAMBUNG - Harga sayur melambung tinggi di Tanjungpinang. Sekilogram sayur melebihi harga sekilogram beras. BAYU/HALUAN KEPRI
TANJUNGPINANG (HK) - Ramadhan keempat, harga sayur mayur seperti bayam, sawi dan kangkung, melambung tinggi di Tanjungpinang. Hal tersebut terjadi karena minimnya pasokan. 
Simamora, pedagang sayuran di Pasar Bintan Centre KM 9 mengungkapkan melambungnya harga sayuran telah terjadi sejak beberapa hari terakhir. Namun, ia menampik hal tersebut terjadi karena memanfaatkan momen Ramadhan.

Dia menyebutkan, sejumlah sayuran yang mengelami kenaikan seperti, sawi yang sebelumnya hanya Rp8 ribu per kilogram menjadi Rp12 ribu per kilogram, kangkung naik dari Rp7 ribu per kilogram menjadi Rp17 ribu per kilogram, bayam naik dari Rp7 ribu menjadi Rp14 ribu per kilogram.

Tingginya harga sayuran mengakibatkan minat pembeli menurun.

"Harga sayuran naik, bukannya kami untung, malah rugi, karena pembelinya berkurang, sayur kami tak terjual," ujar Simamora.

Hal senada juga diungkapkan Rita, pedagang sayur lainnya. Dikatakan Rita, banyak pembeli yang mengeluh terkait naiknya harga tersebut.

Kenaikan harga sayuran dikeluhkan Wahida, ibu rumah tangga di Tanjungpinang. Menurutnya, naiknya harga sayuran membuatnya membatasi pembelian sayur.

"Yang benar saja, harga sekilogram sayur lebih mahal dari sekilogram beras," ujarnya. (cw53
)

Gubernur Kepri Kutuk Pelaku 'Bom'

Gubernur Kepri Kutuk Pelaku 'Bom'

Insan Pers Diminta Waspada

TANJUNGPINANG (HK) - Gubernur Provinsi Kepri HM Sani mengutuk keras pelaku teror 'bom' di kantor Haluan Kepri. Gubernur menilai teror itu sangat melukai kebebasan berdemokrasi pers yang keberadaannya dilindungi Undang-Undang. Untuk itu Sani meminta aparat keamanan agar mengungkap kasus ini sampai tuntas.
"Ternyata masih ada oknum yang menggunakan cara-cara seperti ini dalam mengintimidasi pers. Terus terang saya tidak suka dengan cara ini. Karena itu saya meminta agar aparat keamanan betul-betul mengungkap kasus ini dan rekan-rekan wartawan saya ingatkan agar meningkatkan kewaspadaan," kata HM Sani, Kamis (26/7).

Gubernur secara tegas mengaku tidak suka dengan sesuatu yang tidak baik, apalagi hal itu akan mengganggu stabilitas keamanan. Mestinya jika ada perbedaan pendapat maka hal itu harus dibicarakan dengan cara baik.

Senada dengan itu,  Tokoh Pejuang Provinsi Kepri Huzrin Hood, mengatakan  teror bom di Haluan Kepri itu harus menjadi atensi intelijen dan aparat penegak hukum dalam pengungkapan kasus tersebut.

Terkait adanya dugaan insiden itu dengan pemberitaan di Haluan Kepri, Huzrin tidak menampiknya. Sebab menurutnya Haluan Kepri memang dikenal kritis dalam pemberitaan.

"Jangan mentang-mentang dikritisi melalui pemberitaan lantas diteror? mana ada aturannya begitu. Karena itu kita sangat mengecam kejadian ini dan meminta agar pelakunya dicari sampai dapat," kata Huzrin.

Ditegaskannya, aksi teror bom ini sudah mengganggu stabilitas dan keamanan daerah yang tentunya harus segara dipulihkan dengan menangkap pelakunya. Jika pelakunya tidak diungkap maka rasa was-was akan tetap menghantui insan pers yang dalam hal ini bukan hanya Haluan Kepri semata.

"Jika pelakunya tidak berhasil diungkap tentunya akan ada suatu permasalahan yang masih mengendap. Sementara yang mengendap itu berpotensi menjadi ganjalan stabilitas keamanan," tandasnya. (rul)

Dugaan Korupsi Bantuan Nelayan, Tatang Suwendha Diperiksa

Dugaan Korupsi Bantuan Nelayan, Tatang Suwendha Diperiksa


TANJUNGUBAN (HK)- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bintan, Tatang Suwendha, Kamis (26/7) diperiksa penyidik Reskrim Polres Bintan sebagai saksi dugaan kasus korupsi bantuan nelayan sebesar Rp100 juta.
Kasat Reskrim Polres Bintan, Reonald TS Simanjuntak Sik membenarkan pemeriksaan Tatang sebagai saksi dalam kasus tersebut. Namun ia tidak mau memberikan komentar mengenai kemungkinan apakah yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

"Saya belum bisa memberikan komentar," kata Reonald singkat.

Sebelumnya Enam Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kelautan dan Perikanan Bintan ditahan Polres Bintan, Rabu (27/7) malam dalam kasus dugaan korupsi bantuan nelayan sebesar Rp100 juta. Penahanan dilakukan setelah mereka menjalani pemeriksaan secara maraton.

Keenam kepala UPT itu yakni, J Kurniawan, UPT Kecamatan Mantang dan Bintan Pesisir, Gunawan, Kepala UPT Bintan Utara dan Serikuala Lobam, Said Ilyas, UPT Teluk Bintan, Said Kamsita, UPT Bintan Timur, Andi, UPT Gunung Kijang serta Mursid, UPT Tambelan.

Kasus dugaan korupsi ini mencuat ketika ada satu kelompok nelayan di Kampung Tanjung Talok, Desa Teluk Sasah protes terhadap bantuan Rp100 juta dipangkas oleh para tersangka sebesar 10 persen. Kasus itu kemudian diselidiki polisi hingga menahan keenam tersangka tersebut.

Sebelumnya anggaran bantuan kepada kelompok nelayan di Bintan sebesar Rp9,6 miliar yang diambil dari APBD Bintan dan APBD Provinsi Kepri. Setiap kelompok nelayan mendapat bantuan sebesar Rp100 juta.(cw64)

DPR Desak Berikan Suaka Politik Bagi Pengungsi Rohingya

DPR Desak Berikan Suaka Politik Bagi Pengungsi Rohingya

DENGAR KELUHAN - Anggota DPR RI, Herlini Amran (berjilbab dan berkacamata) mendengarkan keluhan para pengungsi Rohingya di Rudemin Tanjungpinang, Rabu (25/7). ASPANEL/HALUAN KEPRI
TANJUNGPINANG- Anggota DPR RI Herlini Amran mendesak Presiden SBY untuk segera membebaskan dan memberikan suaka politik terhadap pengungsi Etnis Muslim Rohingya di Indonesia yang nasibnya terlunta- lunta selama ini. 
Hal itu disampaikan dalam kunjungannya ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Tanjungpinang, Rabu (25/7) kemaren.

“Pemerintah harus reaktif dan peduli terhadap pengungsi Rohingya yang nasibnya terlunta-lunta di Indonesia. Mereka lari dari negaranya untuk mencari kebebasan ke negara lain seperti Indonesia, tetapi yang didapat justru ketidakjelasan nasib di tempat penampungan imigrasi Indonesia,” kata Herlini.

Menurut legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, penderitaan muslim Rohingya asal Myanmar ini harus segara mendapat perhatian serius dari Presiden SBY. Presiden mesti segera mendorong  Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan seluruh pemimpin dunia untuk mendesak Myanmar menghentikan kebiadaban ini. Serta membawa kasus pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia dan kejahatan kepada kemanusiaan ke Mahkamah Internasional.

Herlini ketika mengunjungi pengungsi Rohingya juga memberikan penguatan dan motivasi kepada pengungsi untuk terus dapat tabah, sabar dan banyak berdo'a di bulan Ramadhan yang suci ini. Herlini juga memberikan bantuan Alquran kepada pada pengungsi sebagai sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Disampaikan, dalam kunjungan ke Rudenim Tanjungpiang mendapati 82 orang pengungsi asal Rohingya, 13 diantaranya anak-anak, dan yang paling kecil  bahkan ada yang masih berumur 9 tahun. Yang lainnya tersebar di 13 tempat lain di Indonesia.

"Salah satu pengungsi itu mengatakan ke saya, mereka lari dari Negara Myanmar untuk mencari suaka politik di negara lain untuk mendapatkan kedamain dan kebebasan,” ucapnya anggota DPR asal Kepri ini.

Herlini juga berharap, pemerintah pro aktif memberikan suaka politik kepada muslim Rohingya yang lari dari negaranya. Karena hampir 20 tahun, mereka hidup dalam teror dan penindasan di negaranya. (nel
)
sumber berita : http://haluankepri.com/news/tanjungpinang.html

Rabu, 25 Juli 2012

Pesona Alam Natuna yang Memikat Dunia

Pesona Alam Natuna yang Memikat Dunia

Kabupaten Natuna, merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau. Natuna merupakan wilayah kepulauan paling utara di Selat Karimata di sebelah utara, Natuna berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja, sedangkan di Selatan, Natuna berbatasan dengan Sumatera Selatan dan Jambi. Untuk sebelah Barat, Natuna berbatasan dengan Singapura, Malaysia. Dan bagian Timur berbatasan dengan Malaysia Timur dan Kalimantan Barat.
Selama ini, Natuna yang berada pada jalur pelayaran Internasional dikenal sebagai penghasil Minyak dan Gas. Namun, Natuna, tidak hanya menyimpan hasil bumi, karena banyak tempat dapat dijadikan daerah kunjungan wisata, dengan pesona alam pantai dan laut, serta pulau-pulau yang indah untuk dikunjungi.

Sebut saja, pantai Sisi Serasan yang terletak di Kecamatan Serasan. Memang, sepintas bila kita melihat di Peta, lokasinya berdekatan dengan Kalimantan Barat, dan dekat dengan perbatasan Malaysia bagian Timur atau Serawak.

Dari Ranai, ibukota Kabupaten Natuna, untuk menuju Serasan, maka kita harus menempuh perjalanan laut. Biasanya masyarakat sekitar menaiki KM Bukit Raya milik PT.Pelni, yang memang rutin melayari perjalanan dari Ranai ke Serasan.

Dengan KM.Bukit Raya, waktu tempuh Ranai Serasan memakan waktu 10 - 11 jam perjalanan. Pantai Sisi, memiliki panjang sekitar 7 KM dengan hamparan pasir putih berkilauan. Pantai ini terbentang dari Entebung Kampung Payak sampai Teluk Resak Kampung Jermalik.

Untuk mencapai kawasan pantai dapat melalui Entebung atau melewati Engkalan, Kampung Genting. Setiap sore, pantai ini ramai dikunjungi. Tidak saja oleh kalangan muda yang datang untuk bersantai, bahkan juga para orang tua yang datang bersama keluarga, untuk sekedar berdarma-wisata.

Untuk sarana, di lokasi pantai terdapat sebuah kafe, tempat pengunjung menikmati aneka makanan dan minuman, seraya melihat pemandangan laut lepas dan hamparan pasir putih dan desiran ombak yang menggulung, serta pemandangan sunset, sore hari. Pantai Sisi, tidak pernah sepi. Sedari subuh, sudah terlihat aktifitas, yakni para nelayan setempat yang akan turun melaut, menangkap ikan, yang salah satunya adalah ikan Gerinsi. Pada siang hari, banyak warga yang datang ke pantai untuk menunggu para nelayan pulang melaut, untuk membeli ikan hasil tangkapan.

Menurut mantan Sekda Natuna yang kini menjadi Bupati Natuna terpilih pada Pemilukada, Februari 2011 lalu, Ilyas Sabli, yang merupakan putera kelahiran Serasan, pantai Sisi mempunyai potensi wisata yang amat besar untuk dikembangkan.

Bahkan dirinya yakni, keberadaan pantai Sisi bisa menyaingi pantai-pantai terkenal di Indonesia. Ungkapnya, dengan hamparan pasir putih sepanjang 7 KM, ditambah dengan daratan yang luas dan rata sepanjang bentangan pantai Sisi, bisa dikembangkan sarana wisata berupa bandara dan hotel berbintang.

Dengan demikian, wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan pantai Sisi, tidak akan terkendala pada sarana transportasi dan akomodasi. Lanjutnya, meski potensi wisata pantai Sisi belum benar-benar dikembangkan, akan tetapi sudah menjadi objek wisata masyarakat setempat. Biasanya, di tempat tersebut diadakan permainan rakyat, semisal panjat pinang, tarik tambang, dayung sampan dan permainan rakyat lainnya, termasuk penampilan band lokal untuk menghibur pengunjung.

Pantai Sisi pernah dinobatkan sebagai salah satu pantai alami yang terbaik di dunia (Best Undiscovered Beach) versi Majalah Islands, edisi September 2006, kata Ilyas Sabli singkat.

Untuk mendukung pengembangan wisata Natuna tersebut perlu pengembangan sarana dan prasarana pendukung seperti listrik, transportasi, air dan sebagainya yang semuanya harus dibenahi.

Selain itu, perlunya perubahan paradigma masyarakat agar kemudian tidak terjadi benturan baik secara sosial dan agama dalam perjalanan pengembangan wisata tersebut. Potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Natuna dinilai dapat menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.

Hal ini mengingat banyaknya potensi pariwisata di Kabupaten Natuna yang memiliki nilai jual tinggi. Akan tetapi nilai-nilai keagamaan pun jangan pernah ditinggalkan agar dapat menjadi filter bagi bagi pengaruh negatif modernisasi dan globalisasi. Rasa aman yang ditimbulkan dari situasi yang kondusif juga menjadi salah satu faktor pendukung maju dan berkembangannya dunia wisata di suatu daerah.

Potensi alam natuna sanggat kaya tapi saya masih minim akses serta fasilitas pendukung, Ia berharap agar peerintahan pusat dapat melakukan stady kelayakan terhadap potensi alam natuna hingga terekspos dengan kemasan sederhana dan bernilai jual yang sanggat baik dimata wisata dunia. Misalnya saja, keberadaan taman laut yang cukup indah disertai dengan pasir putih yang ada pada beberapa pulau tentu bisa dijadikan sebagai taman wisata.

Selain itu, ada pantai Tanjung, sisi serasan, Midai Pulau laut yang memiliki segudang potensi yang belum disentuh dan dikelola dengan profesional. Tetapi semuanya itu masih membutuhkan investasi besar untuk mengembangkan potensi wisata yang ada. Mudah mudahan saja seiring dengan pengelolaan Migas Blok D Alpha maka potensi wisata juga ikut berkembang. (dtc
)

BMKG Imbau Warga Waspada

BMKG Imbau Warga Waspada



TANJUNGPINANG (HK) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang mengingatkan masyarakat agar senantiasa mewaspadai cuaca panas yang melanda wilayah Tanjungpinang dan Bintan akhir-akhir ini. Pasalnya, kondisi tersebut, disinyalir dapat berpotensi memicu terjadinya musibah kebakaran.
"Kondisi cuaca yang panas dan kering serta berangin ini bisa berpotensi memicu terjadinya kebakaran, Maka dari itu, harus diperhatikan dan selalu waspada agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan di wilayah masing-masing,"himbau Kepala Stasiun BMKG Tanjungpinang yang baru, Hartanto, menggantikan posisi pejabat lama Sulimin yang saat ini menjabat sebagai Kepala Stasiun BMKG Ambon, Rabu (25/7).

Dia mengatakan, kondisi cuaca ekstrim tersebut akan terjadi selama tujuh hari kedepan. Angin kencang yang bertiup, kecepatannya rata-rata di atas 10 hingga 30 kilometer per jam. Peluang terjadinya hujan lokal sangat besar, kemungkinan berpotensi terjadi pada kurun waktu tiga hingga empat hari lagi, dengan intensitas ringan dan sedang.

"Kondisi disebabkan oleh udara lapisan atas yang cenderung kering. Dan juga patut diwaspadai adalah angin kencang lokal yang berpotensi akan terjadi nanti,"terang Hartanto.

Prakiraan Cuaca BMKG Bakhtiar menambahkan, cuaca panas yang terjadi lebih disebabkan oleh terdapatnya siklon tropis di wilayah perairan Hongkong. Hal tersebut membuat pergerakan massa udara ke daerah Asia lainnya. Selain itu, angin rata - rata terlihat cukup kencang di atas wilayah Tanjungpinang dan Bintan. "Inilah yang membuat cuaca di Kepri umumnya panas dan berawan beberapa hari ini, setidaknya lima hingga tujuh hari kedepan,"terang Bahktiar.

Ia menambahkan, ketika siklon tropis vicente melemah dan hilang dalam beberapa hari nanti, maka pertumbuhan awan akan kembali menguat. Hal tersebutlah yang nanti akan berpotensi menimbulkan cuaca hujan kembali di wilayah Kepri khususnya di Tanjungpinang dan Bintan.

"Beginilah hasil pantauan yang kita peroleh, untuk tingkat gelombang masih dibatas normal, akan tetapi yang namanya keselamatan para penumpang harus diperhatikan serta senantiasa melihat kondisi cuaca di sekitarnya, apabila terdapat perubahan segera menjauh ke tempat yang lebih aman,"ujarnya kembali. (cw40)

Tanjungpinang

Batam Pos » Batam